TIM RISET MAN 1 KOTA MALANG (IN-FASTEAM) BERHASIL MEMBOYONG GOLD MEDAL KATEGORI THE MOST INNOVATIVE DALAM AJANG AKADEMI MADRASAH DIGITAL 2021

TIM RISET MAN 1 KOTA MALANG (IN-FASTEAM) BERHASIL MEMBOYONG GOLD MEDAL KATEGORI THE MOST INNOVATIVE DALAM AJANG AKADEMI MADRASAH DIGITAL 2021

            Malang (MAN 1 Kota Malang). Rabu, 25 Mei 2022 Tim Riset Man 1 Kota Malang (In-Fasteam) berhasil memboyong Gold Medal kategori The Most Innovative dalam Ajang Akademi Madrasah Digital 2021 yang berlangsung di Tangerang, Banten. Akademi Madrasah Digital atau yang biasa disingkat AMD merupakan program Kementerian Agama RI yang digagas oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang bekerjasama dengan PT. XL Axiata Tbk. AMD merupakan sebuah ajang bergengsi yang diikuti oleh pelajar MA dalam membentuk Technopreneur Muda menciptakan industri kreatif berbasis teknologi.

            Sebelumnya Tim Riset Man 1 Kota Malang (In-Fasteam) yang terdiri dari 5 siswa MAN 1 Kota Malang, Naufal Ahmad Hakim (XI IPS 2), Annisa’ Abiyyu Amin (XI IPS 3), Shofy Wildan Maulana (XI IPS 2), Hanum Iradati Asri (XI IPS 2), dan Azarine Berti Eksanda (XI MIPA 5) mengikuti audisi dengan mengirim proposal untuk diseleksi oleh panitia, dengan jumlah pesaing atau proposal yang masuk lebih dari 100 proposal atau tim yang nantinya memperebutkan 20 besar. Dalam penilaian memperebutkan 20 besar dilakukan secara daring dan In-Fasteam (MAN 1 Kota Malang) dinyatakan lolos. Setelah dinyatakan lolos 20 besar, In-Fasteam (Man 1 Kota Malang) mengikuti pelatihan intensif secara virtual. Pelatihan tersebut berupa softskill dan hardskill. Dalam pelatihan tersebut mereka didampingi  oleh tenaga pelatih profesional dari dunia industri yang telah ditunjuk oleh panitia. Pelatihan intensif tersebut berlangsung selama enam bulan, yaitu sejak awal Oktober 2021.

Hingga 21 Maret 2022 berlangsung penilaian AMD untuk memperebutkan 10 besar. Dalam penilaian tersebut In-Fasteam (MAN 1 Kota Malang) dinyatakan lolos 10 besar dan melaju ke tahap Grand Final. Tahap Grand Final diikuti oleh 10 tim Madrasah Aliyah (MA). Grand Final tersebut diadakan di Tangerang, Banten pada Rabu, 25 Mei 2022. Ajang Grand Final tersebut ditayangkan secara live melalui kanal YouTube Direktorat KSKK Madrasah Kemenag RI.

Bapak Moh. Isom Yusqi, Direktur KSKK Madrasah, mengaku bangga atas capaian siswa madrasah saat ini. Beliaupun berharap melalui kegiatan ini akan lahir para inventor dan penemu teknologi masa depan yang hebat dari madrasah, serta mampu mengembangkan prototype solusi digital yang sudah dirancang untuk diproduksi secara masif. “Kegiatam Grand Final ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak madrasah untuk bisa terus berprestasi. Semoga kemadnirian dan prestasi terus berlanjut paa anak-anak madrasah sehingga sukses di dunia dan di akhirat,” harap Beliau.

Pada kesempatan tersebut Chief Enterprise & SME Officer PT. XL Axiata Tbk., Feby Sallyanto menuturkan bahwa ajang ini merupakan bagian dari komitmen bersama XL Axiata Tbk. bersama Direktur KSKK Madrasah dalam rangka mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang. “Kehadiran anak-anak madrasah hari ini merupakan sebuah langkah untuk maju ke langkah berikutnya lewat ide yang sudah dituangkan dalam bentuk paparan maupun prototype yang dapat bermanfaat dan berguna bagi orang banyak serta bangsa dan negara,” terangnya. Beliau juga menyatakan bahwa dalam kompetisi ini bukan ajang untuk saling menjatuhkan, namun ajang untuk saling berbagi inspirasi dan melengkapi satu sama lainnya, serta terus menjadi yang terbaik.

            Pada puncak acara diumumkan 10 pemenang Akademi Madrasah Digital 2022, dan In-Fasteam (MAN 1 Kota Malang) berhasil menyabet Gold Medal dengan Kategori The Most Innovative yang dapat menjalankan pertanian di dalam ruangan. Suasana suka cita menyelimuti tim In-Fasteam (Man 1 Kota Malang), termasuk pembimbingnya, Ibu Dra. Dyah Istami, M.KPd. “Ketika diumumkan bahwa madrasah kita juara satu, saya dan anak-anak langsung nangis sangking bahagia dan bangganya. Karena dalam prosesnya saya tahu betul ini bukanlah hal yang mudah untuk In-fasteam.” Mengingat proses dan bimbingan selama pelaksanaan lomba memakan waktu yang cukup panjang, yaitu mulai dari awal proses pembuatan proposal hingga terdapat 6 bulan mentoring dari tenaga profesional.

Rasa bahagia dan bangga pun juga dirasakan oleh Kepala MAN 1 Kota Malang, Ibu Dr. Binti Maqsudah, M.Pd. Di saat yang sama, dalam media sosialnya Beliau memberi ucapan selamat atas prestasi yang telah diraih oleh In-Fasteam MAN 1 Kota Malang.  Beliau juga menegaskan bahwa peran madrasah, guru pembimbing, dan orang tua juga sangat dibutuhkan untuk suksesnya tim In-Fasteam yang beranggotakan 5 siswa MAN 1 Kota Malang itu.

            “Untuk mendapatkan gold medal ini tentunya kami, In-fasteam selalu mengerahkan seluruh kemampuan yang kami bisa agar mendapatkan hasil yang terbaik. Bagi kami tidaklah mudah melewati ini semua. Sebelumnya kami harus bersaing dengan lebih dari 100 tim yang mengirim proposal, setelah proposal kami lolos, kami harus mengaplikasikan project yang kami buat agar bisa digunkana secara nyata. Kami juga harus menyusun rencana bisnis yang akan dilakukan. Dan Alhamdulillah kami berhasil melewatinya dan membawa gold medal. Lelah dan pusing yang selama ini kami rasakan sudah terbayarkan. Bangga dan terharu juga tentunya” tutur Ananda Annisa’ Abiyyu Amin (XI IPS 3) salah satu anggota In-Fasteam.

            Gold medal yang dipersembahkan oleh In-Fasteam semoga mampu memicu kobaran api semangat adik-adik di MAN 1 Kota Malang khususnya untuk terus meraih prestasi, baik akademik, maupun nonakademik. TELAGAMAS, Terbaik Lembaganya, Maju Siswanya. (Humas)