Malang (MAN 1 Kota Malang). Menyongsong tahun pelajaran 2021-2022 dan masih dalam kondisi pandemi covid-19, tim kurikulum MAN 1 Kota Malang mengadakan rapat melalui zoom meeting guna menyamakan persepsi terkait penyusunan silabus dan RPP kurikulum darurat. Sejak terjadi pandemi covid-19, madrasah memberlakukan kurikulum darurat sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 719/P/2020.

     Selain menyusun silabus dan RPP sesuai dengan kurikulum darurat, diharapkan guru pengajar juga menuangkan muatan moderasi beragama dan nilai-nilai antikorupsi dalam RPP yang disusun. Nantinya, dalam proses pembelajaran mampu menanamkan sikap moderasi beragama dan nilai-nilai anti korupsi.

     Dalam rapat melalui zoom meeting pada Senin, 5 Juli 2021, Kepala MAN 1 Kota Malang, Ibu Dr. Hj. Binti Maqsudah, M.Pd., menyampaikan beberapa hal terkait moderasi beragama dan nilai-nilai anti korupsi dalam penyusunan RPP, “Bapak/Ibu, sebentar lagi kita akan memasuki semester baru. Sesuai dengan SK beban mengajar, Bapak/Ibu diharuskan untuk membuat RPP sesuai dengan kelas yang diampu. Oleh karena itu, pandemi covid-19 masih terjadi, RPP yang dibuat harus sesuai dengan kurikulum darurat. Selain itu, saya juga meminta agar Bapak Ibu juga memasukkan muatan moderasi beragama dan nilai-nilai antikorupsi, mungkin bisa memasukkannya pada bagian apersepsi ataupun refleksi.”

     Dalam moderasi beragama terdapat empat pilar, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap kebudayaan lokal. Oleh karena itu, melalui penyusunan RPP yang mengandung moderasi beragama sekaligus anti korupsi, nantinya dalam proses pembelajaran diharapkan Bapak/Ibu guru mampu menanamkan sikap-sikap tersebut, utamanya kepada siswa, dalam kehidupan sehari-hari.

     Tentu apa yang dilakukan oleh MAN 1 Kota Malang seiring dengan program Kemenag RI yang sedang gencar-gencarnya menyosialisasikan Moderasi Beragama. Mengingat bangsa Indonesia adalah negara multi, baik itu multikultur, multietnis, multibahasa, dsb. begitu juga dengan siswa dan pengajar di MAN 1 Kota Malang. Oleh karena itu, melalui perbedaan tersebut, kita dapat belajar untuk menghargai, memahami, berbagi, dan bersatu menjadi satu kesatuan. (Humas)